Sehat itu mahal harganya.Begitulah pameo yang sering kita dengar di masyarakat.Dan agar kita bisa memiliki badan yang sehat dibutuhkan ikhtiar serta yang terpenting tawakkal. Sebenarnya,untuk menjadi sehat tidaklah sesulit yang dibayangkan oleh sebagian orang.Cukup dengan kedisiplinan dan perencanaan yang baik dalam menjalani pola hidup sehat,termasuk pengaturan belanja keluarga.Di manakah hubungan antara pengaturan belanja keluarga dengan kesehatan keluarga?
Dengan adanya perencanaan yang baik dalam keluarga,maka belanja keluarga dapat diatur,pola hidup menjadi teratur,ritme biologis dan psikis tubuh juga teratur,ibadah menjadi fokus,dan kehidupan keluarga menjadi tenteram dan bahagia.Semua itu merupakan modal utama untuk mewujudkan kehidupan keluarga yang harmonis.
Di sisi lain,kita mempunyai lebih banyak kesempatan untuk beramal sholih dalam bentuk zakat,infaq,shodaqoh dan amal sholih yang lain.Disiplin dan teratur dalam pembelanjaan tidak sama dan identik dengan pelit atau bhakil.Tetapi maksudnya adalah kepandaian sebuah keluarga dalam mengatur kebutuhan rumah tangga,baik kebutuhan duniawi maupun ukhrowi sesuai dengan pendapatan.
Karena itu,diperlukan pengaturan oleh keluarga tersebut sehingga tidak terjadi besar pasak daripada tiang,atau banyak menggali lubang daripada menutupnya,hutang diman-mana,kehidupan menjadi sumpek karene ditagih oleh banyak orang,hidup menjadi stress,akhirnya rentan terkena penyakit dan biaya akan dikeluarkan akibat stress dan sakit justru semakin besar.Dengan membuat perencanaan yang baik,kita dapat menyisihkanuang setiap bulan untuk menutupi anggaran tahunan dan menabung.
Strategi Mengatur Kuangan Keluarga
1. Membuat perencanaan
Perencanaan anggaran dapat menjadi media komunikasi pasutri dalam merencanakan kehidupan berdua dan masa yang akan datang sesuai dengan kebutuhan.Perencanaan juga merupakan media sarana berbagi ide dan tugas dengan pasangan.Setiap persoalan yang timbul dari pembagian tugas ini perlu dibicarakan secara jelas dan harus saling terbuka. Tidak boleh ada rasa saling curiga dan hendaknya bisa diselesaikan bersan-sama pula.
Perencanaan dibuat dalam jangka panjang dan jangka pendek.Rencana jangka pendek meliputi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan sekolah anak.Rencana jangka panjang meliputi perencanaan untuk tabungan masa depan dan aset produktif.Mengusahakan tabungan dalam jumlah sedikit pun sangat berarti.Membiasakan anak-anak gemar menabung juga merupakan hal yang baik dan membiasakan hidup hemat.
Kita dapat mencoba strategi alokasi anggaran bulanan sesuai dengan besar pendapatan yang kita peroleh dengan rumus 30 : 20 :30 : 20.
- 30 % anggaran maksimal dialokasikan untuk kebutuhan sewa rumah,kos atau apartemen.
- 20 % anggaran dapat disimpan untuk investasi,tabungan atau simpanan emas yang dapat
digunakan untuk perencanaan jangka panjang,misalnya membeli rumah,kendaraan pribadi, atau kebutuhan sekolah anak.
- 30 % anggaran untuk operasional kebutuhan sehari-hari,misalnya anggaran belanja,
zakat,tagihan listrik,air dan lainnya.
- 20 % anggaran dialokasikan untuk kebutuhan sedekah,membeli baju dana kesehatan dan
kebutuhan lain,undangan walimah,acara silaturrohim,rekreasi atau yang lainny.
Jika sudah kita atur demikian,kita mesti disiplin dengan aturan yang kita buat.Namun demikian sering kali perencanaan yang sudah kita buat rapi gagal dalam pelaksanaanya kerena hal-hal berikut :
a. meningkatnya kebutuhan dana tak terduga
b. Perubahan gaya hidup karena faktor lingkungan atau teman,sehingga seringkali jug tidak
terpikirkan apakah kebutuhan lain nanti akan terpenuhi.
c. Kebiasaan yang kurang baik yang dikenal dengan "lapar mata",yaitu terlalu mudah
membelanjakan uanga demi barang-barang yang tidak produktif atau memiliki nilai
fungsi yang cukup.
Untuk faktor yang satu ini kita tidak bisa hindari.Kita tidak pernah tahu kapan
musibah akan terjadi,atau keperluan mendesak lainnya yang belum di prediksi
sebelumnya.Tapi untuk faktor nomor 2 dan 3 kita masih bisa mengaturnya.
2. Mencatat semua pengeluaran
Mencatat pengeluaran pada buku catatan atau komputer satu demi satu pengeluaran
dan menjumlah total dan mencatat pula pendapatan setiap bulannya.Dengan cara ini kita
dapat mengatur dengan baik anggaran keuangan keluarga.
3. Hidup hemat
Tidak kita pungkiri bahwa kerasnya kehidupan saat ini dengan tingginya harga
kebutuhan pokok menuntut kita bekerja keras dan tawakkal.Kebutuhan gizi bagi anak
dan keluarga harus tetapa dijalankan,sementara pada sisi lain tuntutan pemenuhan
kebutuhan lain smakin beragam.
1) Contoh perilaku hemat dalam kehidupan keluarga sehari-hari.
a. Memilih teh bubuk (teh saringan) tentu saja lebih hemat dua kali lebih besar
daripada memakai teh celup
b. Rajin membadingkan komposisi bahan makanan dan berat bersihnya.Seringkali
didapat bahan makanan dengan komposisi berat bersih sama harganya jauh
berbeda.
c. Tidak bosan melihat informasi program diskon atau potongan harga makanan
sehari-hari.
d. Membeli dalam jumlah besar untuk barang tertentu yang penggunaanya banyak,
sebab umumnya lebih murah,misalnya beras,minyak goreng,gula dan lainnya.
e. Jika makanan favorit keluarga,buat makanan dalam jumlah banyak kemudian di
bekukan dalam freezer,jika dibutuhkan bisa diambil.Dengan demikian anda lebih
menghemat karena tidak sering membeli bahan makanan tersebut.
2) Menentukan skala prioritas dari yang terpenting hingga yang kurang penting,dari
yang utama hingga tidak utama.
3) Menabung sejak dini.
4) Menacari produk pengganti dengan nilai fungsi tidak jauh beda namun lebih murah.
5) Mengubah kebiasaan dari membeli barang yang kita inginkan,kepada barang-barang
yang kita butuhkan!
6) Membeli barang-barang memiliki nilai produktivitas dan fungsi tinggi.
7) Membawa uang secukupnya saja di dalam dompet.
8) Membawa daftar belanja sebelum shopping dan tidak membeli barang selain yang
tertulis dalam daftar belanja.
9) Jika semua cara tersebut sudah di tempuh,namun kita masih kekurangan juga,maka
perlu dipikirkan untuk mencari pemasukan tambahan sesuai dengan keahlian dan latar
belakang kita masing-masing diiringi do'a dan tawakkal.
Daftar Pustaka
- Majalah Almawadah
- 30 % anggaran maksimal dialokasikan untuk kebutuhan sewa rumah,kos atau apartemen.
- 20 % anggaran dapat disimpan untuk investasi,tabungan atau simpanan emas yang dapat
digunakan untuk perencanaan jangka panjang,misalnya membeli rumah,kendaraan pribadi, atau kebutuhan sekolah anak.
- 30 % anggaran untuk operasional kebutuhan sehari-hari,misalnya anggaran belanja,
zakat,tagihan listrik,air dan lainnya.
- 20 % anggaran dialokasikan untuk kebutuhan sedekah,membeli baju dana kesehatan dan
kebutuhan lain,undangan walimah,acara silaturrohim,rekreasi atau yang lainny.
Jika sudah kita atur demikian,kita mesti disiplin dengan aturan yang kita buat.Namun demikian sering kali perencanaan yang sudah kita buat rapi gagal dalam pelaksanaanya kerena hal-hal berikut :
a. meningkatnya kebutuhan dana tak terduga
b. Perubahan gaya hidup karena faktor lingkungan atau teman,sehingga seringkali jug tidak
terpikirkan apakah kebutuhan lain nanti akan terpenuhi.
c. Kebiasaan yang kurang baik yang dikenal dengan "lapar mata",yaitu terlalu mudah
membelanjakan uanga demi barang-barang yang tidak produktif atau memiliki nilai
fungsi yang cukup.
Untuk faktor yang satu ini kita tidak bisa hindari.Kita tidak pernah tahu kapan
musibah akan terjadi,atau keperluan mendesak lainnya yang belum di prediksi
sebelumnya.Tapi untuk faktor nomor 2 dan 3 kita masih bisa mengaturnya.
2. Mencatat semua pengeluaran
Mencatat pengeluaran pada buku catatan atau komputer satu demi satu pengeluaran
dan menjumlah total dan mencatat pula pendapatan setiap bulannya.Dengan cara ini kita
dapat mengatur dengan baik anggaran keuangan keluarga.
3. Hidup hemat
Tidak kita pungkiri bahwa kerasnya kehidupan saat ini dengan tingginya harga
kebutuhan pokok menuntut kita bekerja keras dan tawakkal.Kebutuhan gizi bagi anak
dan keluarga harus tetapa dijalankan,sementara pada sisi lain tuntutan pemenuhan
kebutuhan lain smakin beragam.
1) Contoh perilaku hemat dalam kehidupan keluarga sehari-hari.
a. Memilih teh bubuk (teh saringan) tentu saja lebih hemat dua kali lebih besar
daripada memakai teh celup
b. Rajin membadingkan komposisi bahan makanan dan berat bersihnya.Seringkali
didapat bahan makanan dengan komposisi berat bersih sama harganya jauh
berbeda.
c. Tidak bosan melihat informasi program diskon atau potongan harga makanan
sehari-hari.
d. Membeli dalam jumlah besar untuk barang tertentu yang penggunaanya banyak,
sebab umumnya lebih murah,misalnya beras,minyak goreng,gula dan lainnya.
e. Jika makanan favorit keluarga,buat makanan dalam jumlah banyak kemudian di
bekukan dalam freezer,jika dibutuhkan bisa diambil.Dengan demikian anda lebih
menghemat karena tidak sering membeli bahan makanan tersebut.
2) Menentukan skala prioritas dari yang terpenting hingga yang kurang penting,dari
yang utama hingga tidak utama.
3) Menabung sejak dini.
4) Menacari produk pengganti dengan nilai fungsi tidak jauh beda namun lebih murah.
5) Mengubah kebiasaan dari membeli barang yang kita inginkan,kepada barang-barang
yang kita butuhkan!
6) Membeli barang-barang memiliki nilai produktivitas dan fungsi tinggi.
7) Membawa uang secukupnya saja di dalam dompet.
8) Membawa daftar belanja sebelum shopping dan tidak membeli barang selain yang
tertulis dalam daftar belanja.
9) Jika semua cara tersebut sudah di tempuh,namun kita masih kekurangan juga,maka
perlu dipikirkan untuk mencari pemasukan tambahan sesuai dengan keahlian dan latar
belakang kita masing-masing diiringi do'a dan tawakkal.
Daftar Pustaka
- Majalah Almawadah