Laman

Sabtu, 19 Maret 2011

Tepat Dalam Memilih,Awal Kunci Kesuksesan

Rosululloh SAW menggambarkan sebuah persahabatan yang baik dan buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan pandai besi. 
   Jika seseorang dekat dengan penjual minyak wangi,niscaya akan mendapat kebaikannya.Minimalnya,ia tidak akan termadhoroti olehnya.Sebab bias jadi penjual itu akan memberinya minyak wangi atau mengolesinya,minimal ia akan mencium bau wanginya.Sementara itu jika seseorang dekat dengan pandai besi,maka bisa jadi percikan apinya akan mengenai tubuhnya,atau asapnya akan membuat berbau tidak sedap,atau minimalnya ia akan mencium bau yang tidak enak.
    Begitulah Rosululloh SAW menggambarkan sebuah persahabatan,padahal mereka tidak serumah dan tidak mungkin selalu bersama dalam setiap kondisi.Lalu bagaimana dengan suami istri yang terikat dalam sebuah ikatan pernikahan yang mana keduanya senantiasa bersama,berada di rumah yang sama ,satu atap dan satu lantai,bahkan tidur pun bersama? Bukankah ini jauh lebih besar dan lebih erat hubungannya daripada sekedar persahabatan?
    Oleh karenanya syari’at islam yang mulia telah membuat rambu-rambu yang jelas ,bagaimana seharusnya seseorang memilih sahabat yang paling utama dalam hidupnya itu.Dialah suami atau istri anda sendiri.
   Lebih dari itu,suami atau istri bukan hanya sebagai seorang sahabat utama,tapi dialah calon orang tua dari keturunan kita. Kepada dialah nanti anak keturunan kita akan kita serahkan. Akankah kita rela jika nantinya anak kita diasuh oleh seorang ibu yang tidak baik dan tidak mengenal syari’at agamanya?! Dan akankah kita rela jika anak kita diajari berbagai macam kejelekan oleh ayahnya?! Marilah kita renungkan bersama.
    Berangkat dari sini,memilih calon suami atau istri yang baik merupakan sebuah kepastian bagi yang menginginkan kehidupan rumah tangga yang bahagia ,dunia dan akhirat .Dan tonggak awal untuk melangkah kaki ke sana ialah dengan mengetahui kriteria suami atau istri yang baik sesuai syar’i.
    Kenalilah,pahamilah lalu camkan baik-baik dalam hati.Setelah itu,mohonlah kepada Allah SWT untuk bisa mendapatkannya, dengan senantiasa berusaha mencapainya melalui cara-cara yang diizinkan-Nya.Dengan begitu,insya Allah anda akan benar-benar merasakan nikmatnya sebuah rumah tangga yang berselimutkan sakinah,mawaddah dan rohmah.
   Namun sebaliknya,jika anda salah jalan dengan sama sekali tidak menggubris masalah ini,maka jangan salahkan siapa pun jika nantinyarumah tangga anada tidak bahagia menurut syar’i.
   Wallohul muwaffiq.(*)

                                                           Disadur dari muqadimah majalah almawaddah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar